Cara Membuat Model Kristal Mineral

Date:

Cara membuat model kristal berbentuk kubus dari tanah liat untuk mengetahui ciri-ciri fisik kristal. Sekolah Alam mengajak kita mendalami sifat fisik kristal dari bahan dan alat sederhana.

aksiografi.com – Bumi sebagai planet yang kita huni, terdiri atas lapisan inti, mantel, dan kerak. Kulit kerak Bumi dan bagian atas mantel adalah litosfer Bumi. Litosfer kebanyakan terdiri atas mineral-mineral, yaitu benda padat anorganik yang terbentuk secara alami dan mempunyai komposisi kimia tertentu serta sifat fisik yang jelas.

Mineral adalah suatu padatan senyawa kimia homogen dan non-organik. Setiap mineral memiliki ciri-ciri fisik yang teratur (kristal) dan terbentuk secara alami. Kristal terkemas secara teratur dan pola yang berulang melebar dalam tiga dimensi. Bentuk kristal mineral sama, berapa pun ukurannya.

Pada percobaan ini, kamu akan mempelajari enam bentuk dasar kristal yang disebut sistem hablur, dan menunjukkan panjang poros dan arah haluan poros. Kamu akan membuat model dari kertas untuk menunjukkan keenam sistem hablur. Kamujuga akan menumbuhkan kristal dalam sebuah larutan.

Memulai Percobaan

Mulailah percobaan dengan mencari bahan-bahan dan peralatan yang ada di rumahmu atau di sekitar lingkunganmu. Praktek ini dilakukan berdasarkan prinsip Sekolah Alam dengan memanfaatkan media dan bahan yang mudah diperoleh. Percobaan ini bertujuan agar mengetahui cara membuat model kristal berbentuk kubus.

Bahan-Bahan

  • selembar kertas
  • segumpal tanah liat sebesar buah jeruk
  • gunting
  • penggaris
  • tiga buah sedotan dengan warna berbeda

Cara Kerja

1. Potong ketiga sedotan berwarna masing-masing menjadi tiga potongan berukuran 2,5 cm.

2. Bagilah tanah liat menjadi dua bola, satu sebagai tempat menancapkan sedotan dan satu lagi sebagai penyangga.

3. Masukkan enam potongan sedotan, dua dari tiap warna, ke dalam salah satu tanah liat membentuk sudut 90°, seperti ditunjukkan Gambar di bawah. Huruf A, B, dan C mewakili ketiga poros: A, x-poros; B, y-poros; dan C, z-poros. Gunakan tiga sedotan sisanya untuk membuat legenda pada kertas (Poros adalah garis yang kira-kira membuat sebuah struktur tiga dimensi menjadi simetris).

4. Tancapkan tanah liat dengan sedotan pada tanah liat dan letakkan keduanya di atas kertas.

Hasil Pembuatan Model Kristal

Model yang menunjukkan haluan poros (posisi arah poros suatu objek) dari kristal kubus.

Mengapa?

Kerak Bumi terdiri atas berbagai jenis mineral yang dapat diidentifikasi berdasarkan arah haluan porosnya sebagai salah satu dari enam sistem hablur. Kristal adalah benda padat yang terbentuk oleh atom-atom yang tersusun dalam pola tetap, tertata rapi, yang membentuk sisi atau permukaan rata/ datar. Kristal mempunyai bentuk yang mudah dikenali. Ini disebabkan oleh adanya pengulangan kombinasi partikel-partikel atom yang sama.

Bentuk kristal dalam mineral digolongkan menjadi enam kelompok berbeda yang disebut sistem hablur. Keenam sistem hablur yang umum: berbentuk kubus, tetragon, heksagon, ortorombus, monoklin, dan triklin. Semua kristal berbentuk tiga dimensi, artinya mempunyai panjang, lebar, dan tebal.

Pada percobaan cara membuat model kristal ini, model yang dibuat adalah model kristal kubus. Kristal kubus mempunyai tiga poros dengan panjang sama dan bersudut 90°.

Cobalah Pendekatan Baru

Setelah melakukan percobaan cara membuat model kristal mineral berbentuk kubus dari tanah liah, kita akan lanjutkan percobaan dengan pendekatan baru. Berikut pendekatan yang akan kita gunakan:

1a. Sistem hablur tetragon mempunyai dua poros yang sama panjang dan satu poros dengan panjang berbeda. Ketiga poros tersebut bersudut 90°. Gunakan langkah-langkah pada percobaan sebelumnya untuk membuat model kristal tetragon (bersudut empat). Buatlah poros yang vertikal lebih panjang atau lebih pendek dibanding dua poros lainnya.

b. Buatlah model untuk keempat sistem hablur sisanya. Untuk keterangan tentang panjang dan arah haluan poros dari sistem-sistem tersebut, lihat buku berjudul Familiar Rocks and Minerals of North America dari the National Audubon Society (New York: Knopf, 1995), hal. 11-15.

Setelah Anda melakukan percobaan dengan pendekatan baru di atas, sampaikanlah hasilnya pada kolom komentar di bawah. Berbagilah dengan teman-temanmu, sampaikan hasil percobaanmu. Jika berkenan, tulislah lalu kirim ke email aksiografi.com agar dapat dimuat di laman Sekolah Alam.

Selamat Belajar!

Subscribe

Popular

More like this
Related

Hari Buku Sedunia: Merayakan Kekuatan Sastra dan Pencinta Buku di Seluruh Dunia

Hari Buku Sedunia berawal di Catalonia hingga UNESCO mengadopsinya....

Perjanjian Santa Fe: Awal dari Sebuah Zaman Baru

Perjanjian Santa Fe adalah perjanjian yang mengubah perjalanan sejarah...

Pembantaian Amritsar: Ketika Inggris Memicu Ledakan Kemarahan di India

Pembantaian Amritsar pada 13 April 1919 menjadi titik balik...

Hari Anak Jalanan Internasional

Hari Anak Jalanan Internasional (International Day for Street Children)...