Iler (Coleus scutellarioides Benth)

Date:

Iler (Coleus scutellarioides Benth) adalah tanaman dari famili tumbuhan Labiatae yang memiliki efek farmakologi menambah nafsu makan, menetralisir racun, menghilangkan gumpalan darah, dan peluruh haid.

aksiografi.com – Iler atau Coleus scutellarioides (L) Benth merupakan tanaman semak menjalar dengan ketinggian mencapai 1,5 meter. Miana, sebutan lain Iler, adalah tanaman semusim yang banyak tumbuh di indonesia. Batangnya lunak dengan percabangan monopodial dan berdaun tunggal berbentuk bulat telur. Ujung daun meruncing dengan pinggiran bergerigi tumpul.

Bunga tanaman ini adalah majemuk bertandan di ujung batang. Model kelopaknya seperti corong berwarna hijau muda dengan mahkota bunga mirip bibir berwarna ungu keputihan. Terdapat dua benang sari putih dan putik kecil warna ungu.

bunga Iler

Klasifikasi

Iler dikenal dengan nama Coleus scutellarioides (L) Benth.,tetapi juga disebut Coleus atropurpureus Benth. termasuk dalam famili tumbuhan Labiatae. Tanaman ini dikenal dengan nama daerah seperti sigresing (Batak), adong-adong (Palembang), ati-ati (Bugis), serewung (Minahasa). Secara umum di Indonesia tanaman ini dikenal dengan sebutan jawer kotok. Di beberapa tempat menyebutnya juga dengan miana, saru-saru atau majana.

Sifat Kimiawi

Tumbuhan ini kaya dengan berbagai kandungan kimia yang sudah diketahui, antara lain terdapat pada batang dan daun seperti minyak atsiri, tanin, lemak, phyosterol, calcium oxalate, pectic substances.

Efek Farmakologis

Dalam farmakologi Cina disebut Iler atau Coleus scutellarioides (L) Benth ini memiliki rasa agak pahit dan baunya harum. Tumbuhan ini memiliki sifat penambah nafsu makan, menetralisir racun, menghilangkan gumpalan darah, mempercepat pematangan bisul, obat cacing, dan peluruh haid.

Salah satu penelitian juga menunjukkan bahwa ekstrak daun Iler (Coleus scutellarioides (L) Benth) yang mengandung zat antidiabet dapat memberikan efek terhadap peningakatan aktivitas penghambatan enzim glukosidase.

Penyakit yang dapat Disembuhkan

Berdasarkan berbagai literatur yang mencatat pengalaman-pengalaman secara turun-temurun dari berbagai negara dan daerah dan beberapa penelitian, tanaman ini dapat menyembuhkan penyakit-penyakit seperti postpartum, dermatitis, sakit perut, batuk, nyeri pada otot, asma, gangguan pencernaan, dan lain-lain.[i]

Namun, umumnya, tanaman ini digunakan untuk mengobati penyakit sebagai berikut:

1. Wasir.

2. Bisul, abses, dan borok.

3. Radang telinga.

4. Terlambat haid.

5. Cacing gelang.

6. Keputihan.

7. Gangguan pencernakan.

8. Mulas atau sakit perut.


[i]              Henvia Novanti dan Yasniwar Susilawati, 2017, Aktivitas Farmakologi Daun Iler

Subscribe

Popular

More like this
Related

Emmy Noether Memaparkan Teori Revolusioner yang Menjadi Dasar Hukum Konservasi Alam Semesta

Tanggal 26 Juli 1918, Emmy Noether mempresentasikan teorema penting di Göttingen, Jerman. Teori ini menghubungkan simetri dengan hukum konservasi dalam fisika. Karyanya menjadi dasar teori relativitas dan fisika kuantum, menjadikan Noether sebagai salah satu tokoh ilmuwan paling berpengaruh dalam sejarah sains modern.

Satu Abad Traktat Lausanne: Saat Dunia Mengubur Kekhalifahan dan Melahirkan Turki Modern

Satu Abad Traktat Lausanne: momen berakhirnya Kekhalifahan Utsmaniyah dan...

Pertempuran ANKARA 1402: Saat Dua Raksasa Islam Bertarung, Eropa Menyusun Balas

Pertempuran Ankara pada 20 Juli 1402 antara Bayezid I dan Timur Lenk adalah titik balik yang menunda ekspansi Islam ke Eropa. Kekalahan Ottoman meretakkan kekuasaan Islam dan membuka ruang bagi kebangkitan Eropa. Kisah ini adalah pelajaran tentang bahaya perpecahan dan ambisi dalam tubuh umat.

1906: Ketika Suara Perempuan Menggema dari Utara

Pada 20 Juli 1906, Finlandia menjadi negara pertama di Eropa yang mengesahkan hak pilih universal, termasuk untuk perempuan. Langkah ini menjadikan Finlandia pelopor demokrasi inklusif, bahkan sebelum negara-negara besar Eropa mengakuinya. Sebuah tonggak sejarah yang masih relevan di tengah perjuangan kesetaraan hari ini.