Mengungkap kisah Hari Internasional Pencegahan Eksploitasi Lingkungan dalam Perang dan Konflik yang merayakan 23 tahun perjuangan global untuk melindungi alam dari dampak mengerikan konflik.
aksiografi.com – Kisah menarik di balik Hari Internasional untuk Mencegah Eksploitasi Lingkungan dalam Perang dan Konflik Bersenjata. Inisiatif global ini menjadi perisai melindungi alam kita dari dampak mengerikan konflik militer. Mari kita simak peran kunci ekosistem yang sehat dan manajemen sumber daya berkelanjutan dalam mengurangi risiko konflik. Kita semua diajak untuk bergabung dalam misi penting ini, yaitu melindungi planet kita, bahkan di saat-saat konflik melanda.
Pada tanggal 5 November 2001, dunia menyaksikan langkah bersejarah ketika Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa menetapkan tanggal 6 November sebagai Hari Internasional untuk Mencegah Eksploitasi Lingkungan dalam Perang dan Konflik Bersenjata. Peringatan ini tidak sekadar seremonial; tujuannya adalah mendalam—yaitu menjaga alam kita dari dampak merusak yang ditimbulkan oleh konflik militer.
Berdasarkan temuan Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP), kita dibuat terkejut dengan pengungkapan yang sangat mengkhawatirkan. Selama enam dekade terakhir, lebih dari seperempat dari semua konflik internal di dunia terkait dengan penjarahan sumber daya alam. Ini adalah cerita tentang sumber daya berharga yang menjadi rebutan, mulai dari hutan yang rimbun hingga berlian berkilau, emas yang menggoda, minyak yang menggiurkan, hingga air dan tanah subur yang menjadi esensi kehidupan kita.
Namun, yang lebih mengkhawatirkan adalah ciri khas dari konflik semacam ini—yaitu kecenderungan mencekamnya untuk kembali muncul. Sumur-sumur menjadi kering, hutan-hutan terbakar, dan tanah yang subur tercemar. Harga yang dibayarkan bukan hanya dalam bentuk nyawa manusia; planet kita ikut mengalami luka yang dalam, dan dampaknya akan dirasakan oleh generasi-generasi mendatang.
Pesan keras dari Perserikatan Bangsa-Bangsa sangat jelas: pemeliharaan lingkungan bukanlah sekadar poin tambahan, melainkan menjadi bagian integral dari pencegahan konflik, pemeliharaan perdamaian, dan proses pembangunan suatu negara. Tanpa ekosistem yang sehat dan sumber daya yang terkelola secara berkelanjutan, perdamaian hanyalah angan belaka. Hal ini menjadi landasan bagi penetapan tanggal 5 November 2001 sebagai Hari Internasional untuk Mencegah Eksploitasi Lingkungan dalam Perang dan Konflik Bersenjata.
Pada tanggal 27 Mei 2016, Majelis Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengambil langkah berani dengan mengadopsi Resolusi UNEP/EA.2/Res.15. Resolusi penting ini mengakui peran krusial dari ekosistem yang sehat dan manajemen sumber daya yang berkelanjutan dalam mengurangi risiko konflik bersenjata. Selain itu, Majelis Lingkungan PBB mengukuhkan kembali komitmen mereka dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), sebagaimana tercantum dalam Resolusi GA 70/1 yang berjudul “Transforming Our World: The 2030 Agenda for Sustainable Development.”
Dampak konflik bersenjata ternyata jauh melampaui medan perang. Infrastruktur yang hancur, sumber daya yang tercemar, serta kehilangan nyawa manusia menjadi saksi bisu dari tragedi yang ditimbulkan oleh perang. Inilah yang mendorong lahirnya Hari Internasional untuk Mencegah Eksploitasi Lingkungan dalam Perang dan Konflik Bersenjata. Dengan tujuan tulus untuk menjaga ketentraman dan keamanan dalam kehidupan kita.
Peringatan ini memiliki misi penting untuk mendidik masyarakat mengenai dampak konflik bersenjata pada lingkungan. Upaya ini bertujuan meningkatkan kesadaran akan perlunya melindungi lingkungan dan ekosistem kita dalam segala kondisi, termasuk saat konflik sedang berkecamuk. Tujuannya sederhana: memastikan bahwa lingkungan kita tidak menjadi korban selama masa konflik. Saat perang melanda, ekosistem kita yang meliputi pasokan air, kanopi hutan, dan keanekaragaman hayati terancam rusak, dan luka yang ditimbulkan akan membekas lama.
Kita tak bisa mengabaikan kenyataan tak terbantahkan bahwa setiap kerusakan lingkungan yang terjadi selama konflik bersenjata akan meninggalkan luka mendalam pada ekosistem dan sumber daya alam yang kita butuhkan. Oleh karena itu, Hari Internasional untuk Mencegah Eksploitasi Lingkungan dalam Perang dan Konflik Bersenjata adalah pengingat kuat akan kewajiban kita untuk melindungi lingkungan, bahkan ketika bayangan konflik mengepung kita dalam kegelapan.