Gerak adalah perpindahan suatu benda dari titik awal ke titik lainnya. Jika ada gerak maka ada waktu dan jarak tempuh.
aksiografi.com—Belajar Ilmu Fisika itu mudah karena kita hanya mengamati semua materi atau benda-benda, baik benda di bumi maupun bintang-bintang di angkasa juga bergerak. Mari kita memulai belajar Fisika dengan konsep gerak.
Burung terbang, planet berputar, pohon tumbang, air mengalir, manusia berjalan, dan semua alam semesta bergerak. Bahkan barang-barang hasil buatan teknologi pun dapat bergerak, seperti mesin, roda berputar, mobil meluncur. Bahkan dalam aktivitas sehari-hari kita seperti menyapu, memindahkan lemari, menyikat gigi. Setiap gerakan juga melahirkan gesekan.
Misalnya: Suatu jalan lurus ditandai dengan petunjuk arah. Angka positif jika mobil bergerak maju dan negatif jika mobil mundur.
Lihatlah anak saya, Alif dan Alifah, ketika bermain mobil-mobilan. Mereka mengendarai mobilnya di jalan. Mobilnya berjalan dengan laju yang tetap sehingga menempun jarak yang sama dalam waktu yang sama.
Dalam fisika, kita mengenal rumusnya: S = V.T
S adalah jarak,
V adalah kecepatan, dan
T adalah waktu tempuh
Jika kecepatan 1 meter/detik maka setiap detik Alif & Alifah menempuh 1 meter. Dalam 2 detik menempuh 2 meter, 3 detik menempuh 3 meter, 1 menit menempuh 60 meter.
Dan dalam satu jam Alif & Alifah bermain mobil-mobilan maka satu jam atau 3600 detik, mereka sudah menempuh 3600 meter atau 3 kilometer 600 meter. Hasil itu diperoleh dari rumus: 3600 detik kali 1 meter/detik = 3600 meter.
Dalam perjalanan, biasanya kita selalu menambah dan mengurangi kecepatan karena banyak kepadatan lalu lintas. Kecepatanmu tidak tetap, jika begitu, apa yang terjadi dengan rumus jarak? Jika V berubah maka nilai V mana yang kamu pakai?
Kamu bisa mendapatkan nilai V melalui rumus V = S/T.
Kamu bisa mendapatkan nilai V untuk rumus tersebut dengan persamaan berikut:
V = (Odometer akhir – Odometer awal) / Waktu Tempuh
Persamaan ini menghasilkan rata rata kecepatan perjalanan. Filsuf ilmu alam perlu waktu lama untuk memahami kecepatan sesaat suatu benda, yaitu kecepatan benda pada saat tertentu. Kecepatan itulah yang diukur oleh spedometermu.
Para Fisikawan sadar, arah gerak sama pentingnya dengan kelajuan. Mereka menggunakan istilah kecepatan untuk menunjukkan laju dan arah.
Jika Alif & Alifah berjalan ke arah negatif, dengan mundur atau berputar arah, kita mengatakan kecepatannya negatif.
Kamu bisa mengendalikan kecepatan dengan anak panah. Arah panah menunjukkan arah gerak dan panjang panah menunjukkan kelajuan.
Jika Alif & Alifah berkendara kesembarang arah, kita tunjukkan kecepatannya dengan sebuah anak panah. Contoh: V = 32 m/dtk dengan arah 28 ° ke timur laut.
Ketika kecepatan suatu benda berubah, kita mengatakan benda itu memperoleh percepatan. Percepatan di definisikan sebagai perubahan kecepatan per satuan waktu:
A = perubahan V / T.
Definisi ini mirip rumusan kelajuan, perubahan jarak tempuh tiap satuan waktu. Percepatan itu kelajuan nya kelajuan!
Mari kita kembali mengikuti perjalanan Alif & Alifah. Mobilnya dilengkapi “velositometer”, spedometer liner yang bisa menunjukkan angka negatif bila mobil mundur. Karenanya, percepatan tak lain daripada kecepatan jarum penunjuk.
Satuan vilositometer menggunakan satuan kecepatan.
Jika kecepatan mobil berubah sontak, percepatan besar.
Jika kecepatan berubah secara perlahan, percepatan kecil.
Dan jika Alif & Alifah berjalan dengan kecepatan tetap, percepatan nol.
Sekarang amati ketika Alif & Alifah dengan lembut mempercepat mobilnya, dari nol hingga 50 km/jam dalam waktu 5 detik. Jarang spidometer bergerak dengan kelajuan tetap sehingga percepatan mobil tetap yaitu:
A = kecepatan akhir – kecepatan awal / jarak tempuh
= 50 km/jam bagi 5 detik
= 50 km/jam bagi 5 detik x ( 1 jam/3600 detik) (1000 m/1 km)
= 2,78 m per detik2.
Kedua faktor ini sama dengan 1. Kita menggunakan untuk mengubah satuan dari jam ke detik dan dari meter ke kilometer
Camkanlah selalu: percepatan adalah m/dtk2. Meter per detik. Detik!