Cara mengendalikan hama tikus di lahan persawahan menggunakan beberapa teknik. Ada pengendalian secara kultur teknis, sanitasi, fisik-mekanis, biologis atau hayati, dan secara kimiawi.
aksiografi.com – Tikus bukan serangga melainkan hewan menyusui (kelas mamalia) yang dapat merusak tanaman di lahan persawahan. Sebagai hama pada komoditas pertanian, hewan pengganggu di rumah dan gudang, serta penyebar dan penular (vektor) dari beberapa penyakit pada manusia sebaiknya harus mengendalikan perkembangbiakannya dan daya rusaknya di lahan pertanian.
Hewan ini merusak tanam padi di berbagai fase, tetapi sangat mempengaruhi hasil jika menyerang pada fase pembentukan malai. Tikus ini menyerang dengan cara memotong batang tanaman untuk dimakan biji gabahnya. Jika jumlahnya cukup besar maka kita akan sulit mengendalikannya. Karena itu kita juga harus mengenali perkembangbiakan tikus khususnya di persawahan.
Tikus sawah memiliki tekstur rambut agak kasar, bentuk hidung kerucut, bentuk badan silindris , warna bdan bagian punggung coklat kelabu kehitaman, warna badan bagian perut putih kotor atau kelabu pucat, warna ekor bagian atas coklat hitam, warna ekor bagian bawah coklat hitam, habitat sawah dengan ketinggian kurang dari 1.500 meter diatas permukaan laut.
Tikus ini bergerak melintasi lahan cukup jauh jaraknya sehingga dapat merusak seluruh tanaman kecuali tanaman yang berada di tepi pematang. Jika penyerangan ini terjadi pada awal pertumbuhan, maka tanaman akan berkompensasi membentuk anakan baru, walaupun keluar malainya juga terlambat. Tetapi jika tikus menyerang tanaman pada fase keluar malai, maka akan tidak akan bisa sembuh ataupun keluar nakan baru lagi.
Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran ini untuk mengenal ciri-ciri serangan tikus dan memahami beberapa teknik pengendalian hama tikus.
Alat dan Bahan
Kertas plano
Sepidol
Lakban
biji-bijian
Bagaimana Penjelasannya?
Perkembangan tikus akan semakin besar setelah banyak tikus yang terbunuh, hal ini disebabkan oleh karena makin kecil persaingan untuk mendapatkan makan dan tempat hidup. Perkembang biakan tikus menjadi cepat jika populasi tikus lebih sedikit, dan sumber makanan tercukupi.
Cara Kerja Pengendalian Hama Tikus
Di dalam melakukan pengendalian tikus ada beberapa metode atau cara yang dapat dilakukan sesuai dengan situasi dan kondisi setempat. Secara garis besar pengendalian tikus dapat dikelompokkan menjadi lima kelompok, yaitu:
1. Pengendalian secara kultur teknis.
Pengendalian secara kultur teknis yaitu membuat lingkungan yang tidak menguntungkan atau tidak mendukung bagi kehidupan dan perkembangan populasi tikus. pengendalian dengan cara: a) pengaturan pola tanam, b) pengaturan waktu tanam dan panen, c) pengaturan jarak tanam, d) penyempitan dan pembersihan pematang, e) tanaman perangkap.
2. Pengendalian secara sanitasi
Pengendalian secara sanitasi adalah pengendalian dengan menyesuaikan dengan sifat tikus yang tidak suka bergerak di tempat terbuka, maka rerumputan di sekitar tanaman perlu dibersihkan.
3. Pengendalian secara fisik-mekanis
Pengendalian secara fisik-mekanis adalah mengubah faktor lingkungan fisik agar dapat menyebabkan kematian pada tikus. a) pemasangan pagar plastik atau bubu perangkap, b) Gropyokan, c) pengusiran tikus.
4. Pengendalian secara biologis atau hayati
Pengendalian secara biologis atau hayati adalah pengendalian tikus dengan menggunakan parasit, predator, atau patogen untuk mengurangi populasi dari habitat tikus.
5. Pengendalian secara kimiawi
Pendendalian secara kimiawi adalah penggunaan bahan-bahan kimia yang dapat membunuh tikus atau dapat mengganggu aktivitas tikus. Cara ini dapat menerapkan umpan beracun maupun pengemposan.