Biokimia adalah reaksi dalam tubuh makhluk hidup. Ahli kimia mempelajari molekul dan reaksi kimia terkatalisis oleh enzim yang berlangsung dalam organisme.
aksiografi.com – Iklan sabun dan detergen biasanya menonjolkan dengan menyebutkan kehebatan daya kerjanya. Tapi jangan cepat percaya dengan iklan-iklan di televisi. Lakukan pengujian apakah daya kerjanya sesuai dengan pesan iklan atau hanya sekedar bumbu rayuan. Bandingkan dengan berbagai jenis sabun dan detergen.
Dalam percobaan ini, kita akan menganalisis reaksi kimia yang terjadi di balik daya kerja sabun yang hebat tersebut. Kita akan membedakan antara sabun dan detergen, dan menentukan keunggulan daya cuci detergen yang mengandung enzim. Kita juga akan melihat sifat kekhususan enzim dan aksinya, seperti kunci dengan anak kuncinya.
Memulai Percobaan
Percobaan ini bertujuan untuk menentukan pengaruh detergen yang mengandung enzim pada molekul-molekul protein.
Bahan-Bahan
- bubuk detergen yang mengandung enzim
- 2 buah telur (baru, direbus, dan dikupas)
- lensa pembesar
- 2 stoples berukuran 1 liter
- bubuk detergen yang tidak mengandung enzim
- sendok besar
- spidol
- isolasi kertas
Perhatian: Cucilah tanganmu setelah memegang telur mentah karena mungkin mengandung bakteri yang berbahaya.
Cara Kerja
- Isilah kedua stoples dengan air setinggi tiga perempat.
- Tambahkan 1 sendok makan (15 ml) bubuk detergen yang tidak mengandung enzim ke dalam salah satu stoples, kemudian aduklah.
- Tempelkan isolasi kertas yang telah ditulisi dengan “Biasa” pada stoples itu.
- Tambahkan 1 sendok makan (15 ml) bubuk detergen yang mengandung enzim pada stoples kedua.
- Beri tuiisan “Biologi”.
- Masukkan telur ke dalam masing-masing stoples.
- Letakkan stoples di tempat hangat.
- Selama 14 hari, lakukan pengamatan setiap hari pada permukaan telur. Setiap hari keluarkan telur tersebut dengan menggunakan sendok besar dan gunakan lensa pembesar untuk mengamati.
- Setiap hari, gantilah larutan sabun sesuai dengan yang telah ditentukan.
Hasil Reaksi dalam Tubuh Makhluk Hidup
Setelah beberapa hari, permukaan telur dalam detergen biologi mulai terlihat kasar. Sebaliknya, telur dalam detergen biasa tetap halus. Pada akhir percobaan, telur dalam detergen biasa masih terlihat sehalus sebelumnya. Akan tetapi, permukaan telur yang satu berlubang-lubang (lihat Gambar di bawah ini).
Mengapa?
Protein adalah molekul besar yang terdiri atas rantai-rantai molekul yang lebih kecil. Masing-masing molekul protein yang panjang saling melipat, membungkus, dan membelit secara berulang-ulang. Ketika benang-benang beberapa protein yang kusut itu membungkus serat kain, protein itu akan menimbulkan noda. Untuk menghilangkan noda tersebut, protein harus terpecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
Enzim, seperti yang digunakan dalam percobaan ini adalah katalisator (senyawa kimia yang dapat mempercepat laju reaksi kimia tanpa ikut bereaksi) biologi yang dapat terekstraksi dari mikroorganisme seperti bakteri. Enzim memotong untaian polimer panjang dari protein (seperti yang dilakukan pada permukaan telur) tanpa merusak serat kain. Molekul-molekul yang lebih kecil lepas dari kain dan tercuci bersama dengan kotoran. Percobaan ini berhasil menunjukkan bahwa biokimia adalah reaksi dalam tubuh makhluk hidup.
Petunjuk untuk Pameran Karya Ilmiah
Pamerkan gambar proses percobaan ini, gunakan simbol gunting untuk menggambarkan kerja enzim yang memotong untaian protein yang panjang (lihat Gambar di bawah ini).
Cobalah Pendekatan Baru
1. Apakah suhu memengaruhi hasil? Ulangi percobaan dua kali. Pertama dengan menggunakan air dingin dan dengan menempatkan stoples ke dalam almari es, serta dengan menggunakan air hangat. Kemudian, gantilah stoples dengan botol termos.
2. Apakah konsentrasi detergen mempengaruhi hasil? Lakukan dua percobaan lagi. Pertama dengan menggunakan 1 sendok teh (5 ml) bubuk detergen pada masing-masing stoples, kemudian menggunakan 3 sendok makan (45 ml) bubuk detergen pada masing-masing stoples. Bandingkan hasilnya.
3. Enzim adalah katalisator biologi. Dapatkah enzim yang sama berfungsi lagi? Lakukan percobaan lagi, tetapi tanpa mengganti larutannya setiap hari. Bandingkan hasilnya dengan percobaan semula.
4. Mengapa bubuk detergen mempunyai perbedaan daya cuci terhadap berbagai noda? Gunakan 9 lembar kain putih dari serat kapas berukuran 10 cm x 10 cm. Berilah noda pada kain itu dengan bunga, kecap, dan rumput (gosokkan potongan kain itu ke rumput). Masing-masing noda untuk tiga potong kain. Gunakan spidol yang tidak bisa terhapus untuk melingkari daerah yang ternoda. Ulangi percobaan semula dengan menggunakan dua potong kain yang ternoda sebagai pengganti telur. Lakukan hal yang sama dengan noda-noda yang lain. Biarkan potongan kain ketiga sebagai kontrol untuk membandingkan perubahannya. Petunjuk untuk Lomba Karya Ilmiah: Gunakan potongan kain kering sebagai bagian dari pameran.
Artikel ini juga tersajikan dalam versi bahasa Inggris.