Ad
Home Sekolah Alam Biologi Apakah Tanaman Melepaskan Energi?

Apakah Tanaman Melepaskan Energi?

0
Ad
Ad

Apakah tanaman melepaskan energi dari jaringannya? Dengan fotosintesis, tanaman mengubah energi matahari menjadi energi kimia yang disimpan dalam bentuk molekul gula kompleks.

aksiografi.com – Setiap tanaman membutuhkan cahaya. Tanaman akan terangsang dengan cahaya yang ada atau disebut dengan tanggapan tanaman. Dalam ilmu biologi, tanggapan tanaman atas rangsangan cahaya disebut dengan fotomorfogenesis.

Reaksi fotosintesis yang menghasilkan energi terjadi di daun. Reaksi ini membutuhkan CO₂ (karbon dioksida) untuk diserap daun dalam jumlah yang banyak dan tetap. Reaksi ini juga menghasilkan O₂ (oksigen) dalam jumlah yang sama yang harus dikeluarkan dari daun.

Pengaturan pertukaran ini terjadi melalui lubang khusus, atau stomata, di dalam daun. Untuk bertahan hidup, tanaman seperti halnya binatang, memerlukan energi yang disimpan dalam ikatan kimia. Dengan fotosintesis, tanaman mengubah energi matahari menjadi energi kimia yang disimpan dalam bentuk molekul gula kompleks. Melalui respirasi, tanaman melepas energi yang disimpan ini.

Dalam percobaan ini, kita akan menguji proses fotosintesis dan respirasi serta menentukan senyawa-senyawa yang dibutuhkan dan dihasilkan. Kita juga akan melihat faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi ini, seperti cahaya dan oksigen.

Memulai Percobaan

Percobaan ini bertujuan untuk menentukan apakah respirasi terjadi dalam jaringan tanaman.

Bahan-Bahan

  • 3 stoples yang bertutup
  • kertas aluminium berukuran air suling 30 x 30 cm
  • spidol
  • lampu duduk
  • 2 jenis tanaman air
  • indikator bromotimol biru (lihat cara membuat bromotimol biru)

Cara Kerja Tanaman Melepaskan Energi

1. Bilaslah stoples dengan air suling.

2. Gunakan spidol untuk memberi nomor pada stoples 1, 2, dan 3.

3. Letakkan tanaman air pada stoples 1 dan 2.

4. Isilah ketiga stoples tersebut dengan indikator bromotimol biru.

5. Tutuplah setiap stoples.

6. Tutuplah stoples 1 dengan aluminium foil sehingga tidak ada cahaya yang masuk.

7. Letakkan ketiga stoples kira-kira 20 cm di depan lampu duduk (lihat Gambar di bawah ini).

Apakah Tanaman Melepaskan Energi

8. Periksalah warna larutan dalam stoples, setiap I jam selama 8 jam. Usahakan untuk menutup kembali kertas aluminium pada stoples nomor I dengan cepat.

Hasil

Warna larutan pada stoples I berubah dari biru menjadi hijau dan akhirnya kuning. Perubahan pada stoples 1 terjadi dengan cepat. Warna larutan pada stoples-stoples perlahan-lahan berubah menjadi hijau. Warna larutan pada stoples 3 tetap tidak berubah.

Mengapa?

Indikator bromotimol biru mengandung air dan ekstrak warna. Indikator ini dapat digunakan untuk menguji adanya CO2. Jika CO2 bercampur dengan air, akan membentuk asam lemah (asam karbonat). Tergantung jumlah CO2 yang terlarut, indikator berubah dari biru menjadi hijau atau kuning (semakin banyak CO2, semakin cepat larutan berubah menjadi kuning).

Fotosintesis dan respirasi adalah dua reaksi penghasil energi tanaman. Fotosintesis membutuhkan cahaya dan terjadi selama siang hari. Respirasi terjadi pada siang dan malam hari. Reaksi-reaksi ini sangat berlawanan: Respirasi mereaksikan gula dengan oksigen menjadi CO2 dan air; fotosintesis, dengan energi cahaya, mereaksikan CO2 dan air menjadi gula dan oksigen.

Dalam keadaan gelap, tanaman dalam stoples 1 menghasilkan energi melalui respirasi. Sejumlah besar CO2 dihasilkan, ini ditujukan dengan adanya perubahan wama larutan dari bim menjadi kuning. Pada stoples 2 terjadi reaksi fotosintesis dan respirasi.

Karbon dioksida dihasilkan oleh tanaman selama reaksi respirasi, tetapi beberapa di antaranya diambil dari larutan selama reaksi fotosintesis. Larutan yang berwarna hijau menunjukkan adanya sejumlah kecil konsentrasi CO2. Stoples ketiga adalah kontrol. Tanpa tanaman, tidak terjadi proses fotosintesis maupun respirasi di dalam stoples, sehingga warna bromotimol biru tetap tidak berubah.

Cobalah Pendekatan Baru

Setelah melakukan pengujian apakah tanaman melepaskan energi dilakukan, selanjutnya kita akan melakukan percobaan dengan pendekatan baru sebagai berikut:

1. Apakah jumlah cahaya mempengaruhi hasil? Ulangi percobaan dua kali, pertama dengan meletakkan stoples dekat sumber cahaya dan yang kedua dengan meletakkan stoples jauh dari sumber cahaya.

2. Apakah sumber cahaya mempengaruhi hasil? Ulangi percobaan semula dengan menggunakan sumber cahaya yang berbeda, seperti sinar matahari, lampu pijar, lampu neon, dan lampu khusus untuk menumbuhkan tanaman. Bandingkan hasilnya.

3. Bagaimana warna cahaya yang berbeda mempengaruhi hasil? Ulangi percobaan semula beberapa kali, dengan menutup stoples dengan plastik berbagai warna.

Selamat Belajar!

Ad

Exit mobile version