Pohon tin adalah pohon tertua dalam sejarah kemanusiaan. Pohon yang berasal dari selatan Jazirah Arah ini memiliki buah segar yang dapat dijadikan pangan. Buah ini juga menjadi salah satu nama surah dalam Al-Quran.
Aksiografi.com – Tin adalah pohon yang berasal dari tanah Arab dan menjadi kebanggaan bangsa Arab karena keistimewaan buah yang dimilikinya. Pohon tin merupakan pohon yang dianggap tertua yang dikenal manusia dalam sejarah kemanusiaannya.
Dalam beberapa kitab nama pohon tin atau pohon ara disebutkan seperti dalam alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di alkitab Kristen. Ada dan Hawa menyemat daun pohon ara untuk dijadikan cawat menutupi tubuh mereka setelah mereka tahu bahwa mereka telanjang.
Dalam Taurat (Ulangan 8) buah ara termasuk daftar makanan yang ditemukan dalam Tanah Perjanjian. Dalam Markus 11: 12-14, Yesus Kristus menutuk sebuah pohon arak arena tidak menghasilkan buah. Sementara dalam al-Quran, Allah SWT menggunakan nama buah Tin untuk bersumpah menyampaikan bahwa penciptaan manusia adalah sebaik-baik bentuk dari semua makhluk (Surah At-Tin ayat 4). Tidak heran jika buah tin memiliki keistimewaan, salah satunya manfaat kesehatan.
Pohon ini berasal dari ujung selatan Jazirah Arab yang menyebar ke Asia kecil di Anatolia, Turki, Afganistan, Eropa yang dibawa oleh orang-orang Tunisia dan Yunani, lalu menyebar ke Timur seperti Suriah hingga ke India. Buah tin dijadikan sebagai makanan dan obat sekaligus menjaga kesehatan.
Pohon tin masih satu family dengan beringin, ficus, sehingga tidak heran pohon tin adalah pohon besar yang kokoh dan tidak membelah meski berusia tua. Corak warna batang pohon ini beragam dari warna perak hingga abu-abu tua, dengan permukaan licin dan sedikit kasar. Tinggi pohon dapat mencapai 10 meter dengan dedaunan yang menjuntai. Sistem percabangan pohon ini banyak dan memiliki tunas-tunas yang muncul dari bawah tanah melalui pengakaran. Usia pohon ini bisa mencapai 50 hingga 70 tahun bahkan dapat mencapai 100 tahun lebih di lingkungan tertentu yang sesuai.
Daun pohon tin lebar tebal, besar dan berlapis. Bentuk daunnya menyerupai bulat hati, berbulu halus, dan berwarna hijau. Pada bagian atas ranting berwarna hijau tua dan bagian bawah berwarna hijau muda. Akar pohon ini berserabut dan bercabang banyak yang menancap dalam dan kuat ke dalam tanah. Sementara ukuran dan struktur akar bergantung dengan varietasnya. Sistem pengakarannya inilah sehingga pohon ini dapat tumbuh di tempat-tempat yang sangat kering sekalipun.
Buah tin tersusun dari berge rombol dari bunga yang berwarna kemerah-merahan. Sekuntum bunga yang besar terdiri dari sejumlah bunga kecil, dan setiap bunga kecil itu mengandung bunganya sendiri yang berpadu dengan bunga besarnya.
Buah tin memiliki rongga bagian dalam yang berhubungan dengan bagian luarnya melalui ostium atau stomata yang berada pada mahkota Bunga yang tertutup oleh duri-durinya. Mahkota bunga buah tin tersembunyi, tidak tampak dari luar sehingga penyerbukan dilakukan oleh tawon khusus, sama seperti serangga yang menyerbuki jenis-jenis Ficus lainnya.
Warna buah tin juga bervariasi tergantung varietasnya. Pada umumnya, buah tin berwarna hijau, merah, kuning, dan hitam. Akan tetapi, ada pula jenis yang menghasilkan buah belang berwarna-warni, missal jenis martinenca rimada.