Virus Corona 2019-nCoV Menjadi COVID-19

Date:

Virus Corona 2019-nCoV menjadi COVID-19 atau Corona Virus Disease tahun 2019 adalah penyakit yang diakibatkan virus corona tahun 2019. Nama yang cukup aneh dibanding sebelumnya.

aksiografi.com – Virus Corona jenis baru yang awalnya diberi nama 2019-nVoC telah berganti nama menjadi COVID-19 oleh Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization-WHO) pada Rabu, 11 Feberuari 2019 melalui website resmi WHO.

Pemberian nama virus ini berdasarkan perdoman WHO tahun 2015 bahwa nama virus tidak boleh dikaitkan dengan orang, hewan, atau negara. Sebelum nama sementara, 2091-nCOV, diberikan WHO, virus corona ini memiliki banyak sebutan seperti koronavirus, koronavirus baru, koronavirus Wuhan.

WHO meresmikan nama baru COVID-19 untuk virus corona jenis baru yang pertama kali muncul di kota Wuhan, Cina. Pemberian nama COVID-19 meberikan arti bahwa Co adalah corona, Vi yakni virus dan D berarti disease atau penyakit yang mewakili tahun 2019 saat pertama kali ditemukan. Pemberian nama baru ini setelah melampaui angka seribuan jiwa yang terinfeksi virus itu.

Memang nama sebelumnya 2019-nCoV, diberikan setelah ada perkembangan melalui proses konsultastid dengan sejumlah rekanan, seperti Organisasi Dunia untuk Kesehatan Hewan (OIE) dan Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO). Saat itu penyakit diberikan berdasarkan Klasifikasi Penyakit Internasional (ICD) dan WHO juga mengusulkan ‘2019-nCOV sebagai nama sementara virus. 2019-nCoV adalah singkatan Novel Coronavirus pada tahun 2019 yang diberikan oleh Center for Disease Control and Prevention di Amerika Serikat.

Nama yang Tak Menjelaskan

“Kami harus menemukan nama yang tidak merujusk ke lokasi geografis, hewan, individu, atau kelompok orag, dan juga dapat diucapkan terkait dengan penyakit ini,” kata Tedros Adhanm Ghebreyesu, kepala WHO. “Saya mengejanya: C-O-V-I-D hypen one nine–COVID-19,” lanjutnya seperti dikutip dihalaman resmi WHO. Pengumuman itu juga disebarkan melalui akun twitter resmi WHO pada Kamis, 13 Februari 2020.

“Dunia harus bangun dan menganggap virus ini sebagai musuh publik nomor satu,” tandasnya. Dari segi makna tidak ada perbedaan antara 2019-nCoV dengan DAVID-19., selain dari angka tahun yang diletakkan di belakang dan hanya menyebut dua angka terakhir. Nama baru ini juga mudah disebut dan diingat ketimbang nama sebelumnya.

Memang sebelumnya, banyak nama virus menggunakan nama hewan atau negara di mana virus itu ditemukan seperti Ebola dan Zika. Ebola nama sungai di Republik Demokrasi Kongo, sementara Zika adalah hutan di Uganda. Kedua nama itu terlanjur melekat di publik sebagai nama penyakit mematikan.

Begitu juga nama penyakit tidak boleh diambil dari nama orang seperti penyakit Bell Palsy atau penyakit Alzheimer. Namun pergantian nama virus corona 2019-nCoV menjadi COVID-19 tidak menjelaskan sesuatu dengan baik dibanding dengan sebelumnya seperti SARS, MERS, dan jauh sebelumnya HCoV-2293, dan HCoV-OC43.

Subscribe

Popular

More like this
Related

Hari Gizi Nasional 2025: Upaya Membangun Generasi Sehat Melalui Gizi yang Optimal

Hari Gizi Nasional 2025 mengusung tema “Pilih Makanan Bergizi...

Perjanjian Belavezha: Awal dari Konflik Abadi antara Rusia dan Ukraina

Perjanjian Belavezha, pada 8 Desember 1991, mengakhiri Uni Soviet,...

23 Tahun Hari Internasional Pencegahan Eksploitasi Lingkungan dalam Perang dan Konflik

Mengungkap kisah Hari Internasional Pencegahan Eksploitasi Lingkungan dalam Perang...

Sejarah Hari Kesehatan Mental Sedunia

Jejak Sejarah Peringatan Hari Kesehatan Mental Sedunia: Dari Awalnya...