Nabi Idris Alaihissalam: Mencipta Kisah dalam Ilmu Pengetahuan sebagai Pondasi Dunia Modern yang diletakkannya 40 Abad Sebelum Masehi.

Date:

Terinspirasi dari legenda Nabi Idris Alaihissalam, aksiografi mengulas perjalanan cemerlang sang nabi dalam gaya khasnya. Artikel ini mengungkap kebijaksanaan, pengetahuan, dan inovasi yang menjadikan Nabi Idris sebagai tonggak peradaban, dari menulis di atas pasir hingga merajut pakaian pertama. Temukan pelajaran berharga dari masa lampau yang masih membimbing kita menuju cahaya ilmu pengetahuan modern.

aksiografi. com – Terdapat suatu cerita kuno yang tersembunyi dalam peradaban zaman lampau – kisah Nabi Idris Alaihissalam. Dengan sorot mata yang tajam dan budi pekerti yang bijaksana, Nabi Idris merentangkan jalan menuju kecemerlangan dan mencerahkan dunia dengan kecerdasan dan inspirasinya.

Allah mengutus Nabi Idris kepada kaumnya dengan pesan suci. Sami Abdullah Al-Maghluts mengungkapkan bahwa Idris datang kepada keturunan Qabil, putra Nabi Adam AS, di tanah Irak kuno. Karya monumental “Nabi-nabi dalam Al-Qur’an” oleh Afif Abdul Fatah mencatat perjalanan hidupnya: lahir di Munaf (Memphis), Mesir, Idris berdakwah hingga ke tanah Irak. Meskipun beberapa berspekulasi bahwa kelahirannya di Babilonia, tak terbantahkan lagi adalah kehebatan Idris yang bersinar pada sekitar 4533-4188 SM. Sebuah hidup yang mengesankan, yang diperkirakan berusia 345 tahun atau bahkan mungkin 308 tahun.

Idris, tak hanya nama, melainkan seutas benang yang merangkai berbagai kemampuan luar biasa. Ia tidak hanya menyampaikan pesan ilahi, tetapi juga menjadi pionir dalam bidang menulis, menggambar, dan menjahit. Ia memetakan cakrawala bintang, membuka pintu keilmuan astronomi. Bukti otentik kejeniusannya tersemat dalam kitab Tarikh al-Hukama yang menyebutkan bahwa Idris juga mahir dalam ilmu perbintangan. Sebutan Hurmus Al- Haramisah di balik nama Idris menampakkan keahlian mendalamnya dalam mengartikan bahasa langit dan menggambarkannya di atas kanvas bumi.

Dalam perjalanan gemilangnya, Idris tidak hanya mengajarkan manusia tentang alam semesta, tetapi juga mengukir jejak dalam arsitektur dan tata negara. Dia adalah arsitek 188 kota, menguraikan pola tata kota yang menghiasi bumi. Dan lebih lagi, Idris adalah otak di balik pembagian wilayah menjadi empat bagian dengan raja-raja yang bijaksana memerintah masing-masing. Esensi waktu dan cuaca, seperti lembaran catatan bintang, diketahui oleh Idris.

Namun, kemegahan sejati Idris muncul ketika pena pertama kali menyentuh permukaan bumi. Di tengah lembah sejarah, ia menulis dengan tangan yang bergerak menggurat kebijaksanaan pada pasir. Rasul SAW bersabda, “Dulu, terdapat seorang nabi yang menulis dengannya (di atas pasir). Siapa pun yang sejalan dengannya, akan terhubung.”

Namun, keluhuran Idris yang sungguh tiada tara bukan hanya berasal dari kecemerlangan ilmu pengetahuan semata, tetapi pula dari hikmah yang ia turunkan ke dalam jahitan. Hidupnya merajut pakaian yang melindungi, mempersembahkan dunia modern dengan warisan teknologi yang mengubah peradaban. Meski tak terbantahkan bahwa pena Idris telah menjelajahi medan keilmuan, jauh sebelum tinta pulpen pertama merintik di kertas, jasanya dalam menjahit benar-benar merevolusi dunia.

Lebih dari sekadar cerita kuno, Nabi Idris Alaihissalam mengajarkan kita bahwa kebijaksanaan, pengetahuan, dan inovasi adalah bendera yang memimpin perjalanan manusia menuju puncak peradaban. Pesan yang lebih dalam ditemukan dalam Alquran surah Maryam[19] ayat 57: Allah memposisikan Idris di tempat yang tertinggi. Sebagai penutup dan penerus warisan Idris, kita teringat bahwa jalan menuju ilmu dan cahaya tetaplah panjang, dan penemuan modern hanya memungkinkan berkat fondasi yang diletakkan oleh sang Nabi Idris.

Di balik lembaran waktu, cerita Idris menawarkan pandangan yang lebih dalam ke dalam asal-usul ilmu, penemuan, dan peradaban sehingga terbentuk historiografi intelektual. Sebagai seorang penjelajah intelektual, Idris mengukir jalan untuk para penerusnya, menuntun mereka dalam mengejar cahaya kebijaksanaan dan menulis kisah yang tak terlupakan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Subscribe

Popular

More like this
Related

Menerawang Perjalanan World Day of International Justice Menuju Keadilan Global

Sebuah Refleksi Penuh Tantangan Terhadap Impunitas dan Perjuangan Keadilan...

Membangun Landasan Perbankan yang Kuat: Dari Nasionalisasi hingga Transformasi Bank Indonesia

aksiografi.com – Sejarah perbankan Indonesia mencatat peristiwa penting dengan...

Sejarah Terbentuknya Bank Indonesia: Dari Kolonialisme Menuju Kedaulatan Ekonomi

Pelajari sejarah terbentuknya Bank Indonesia, dari Yayasan Bank Indonesia...

Hari Jurnalis Olahraga Sedunia: Melintasi Garis Waktu Bersama Para Pemangku Cerita

aksiografi.com – Dalam gemuruh sorak-sorai penonton dan teriakan penuh...