Tren Ekspor dan Impor Indonesia: Peningkatan Ekspor Nonmigas dan Pertumbuhan Impor Menjadi Fokus Perhatian”

Date:

Nilai ekspor dan impor Indonesia pada bulan Maret 2023 mengalami perubahan yang signifikan, menunjukkan tren positif dalam perdagangan internasional negara ini. Nilai ekspor mencapai US$23,50 miliar, dengan kenaikan 9,89 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya, meskipun mengalami penurunan 11,33 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sementara itu, impor mencapai US$20,59 miliar, mengalami peningkatan sebesar 29,33 persen dari bulan sebelumnya, tetapi mengalami penurunan 6,26 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

aksiografi.com – Peningkatan ekspor dan impor ini memberikan dorongan bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia, dengan pemerintah mengambil langkah-langkah untuk mendukung pertumbuhan perdagangan, termasuk investasi infrastruktur dan pemberian insentif bagi bisnis.

Tren Ekspor Indonesia

Nilai ekspor Indonesia pada bulan Maret 2023 mencapai US$23,50 miliar, mengalami kenaikan sebesar 9,89 persen dibandingkan dengan bulan Februari 2023. Namun, jika dibandingkan dengan Maret 2022, terjadi penurunan sebesar 11,33 persen.

Ekspor nonmigas pada bulan Maret 2023 mencapai US$22,16 miliar, mengalami kenaikan sebesar 9,71 persen dibandingkan dengan bulan Februari 2023. Namun, terjadi penurunan sebesar 11,70 persen jika dibandingkan dengan ekspor nonmigas pada bulan Maret 2022.

Secara kumulatif, dari bulan Januari hingga Maret 2023, nilai ekspor Indonesia mencapai US$67,20 miliar, mengalami kenaikan sebesar 1,60 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, ekspor nonmigas mencapai US$63,19 miliar, mengalami kenaikan sebesar 0,55 persen.

Peningkatan terbesar dalam ekspor nonmigas pada bulan Maret 2023 terjadi pada komoditas bahan bakar mineral sebesar US$568,8 juta (14,29 persen). Namun, terjadi penurunan terbesar pada lemak dan minyak hewani/nabati sebesar US$260,0 juta (10,53 persen).

Berdasarkan sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan pada periode Januari hingga Maret 2023 mengalami penurunan sebesar 5,40 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Demikian pula, ekspor hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan mengalami penurunan sebesar 5,69 persen, sementara ekspor hasil tambang dan lainnya mengalami kenaikan sebesar 28,10 persen.

Pada bulan Maret 2023, ekspor nonmigas terbesar Indonesia adalah ke Tiongkok dengan nilai US$5,67 miliar, diikuti oleh Amerika Serikat sebesar US$1,97 miliar, dan Jepang sebesar US$1,78 miliar, dengan ketiganya berkontribusi mencapai 42,51 persen dari total ekspor. Ekspor ke negara-negara ASEAN dan Uni Eropa (27 negara) masing-masing mencapai US$4,09 miliar dan US$1,53 miliar.

Berdasarkan provinsi asal barang, ekspor terbesar Indonesia pada Januari hingga Maret 2023 berasal dari Jawa Barat dengan nilai US$9,19 miliar (13,68 persen), diikuti oleh Kalimantan Timur sebesar US$7,95 miliar (11,83 persen), dan Jawa Timur sebesar US$6,31 miliar (9,38 persen).

Peningkatan ekspor adalah tanda positif bagi ekonomi Indonesia. Ini menunjukkan bahwa permintaan terhadap barang-barang Indonesia meningkat, yang dapat membantu mendorong pertumbuhan ekonomi. Pemerintah sedang mengambil langkah-langkah untuk mendukung pertumbuhan ekspor, termasuk meningkatkan infrastruktur dan memberikan insentif bagi bisnis untuk mengekspor. Langkah-langkah ini diharapkan dapat membantu Indonesia mempertahankan momentum ekspor dalam beberapa bulan mendatang.

Tren Impor Indonesia

Nilai impor Indonesia pada bulan Maret 2023 mencapai US$20,59 miliar, mengalami kenaikan sebesar 29,33 persen dibandingkan dengan bulan Februari 2023. Namun, jika dibandingkan dengan Maret 2022, terjadi penurunan sebesar 6,26 persen.

Impor migas pada bulan Maret 2023 senilai US$3,02 miliar, mengalami kenaikan sebesar 25,28 persen dibandingkan dengan bulan Februari 2023. Namun, terjadi penurunan sebesar 13,67 persen jika dibandingkan dengan impor migas pada bulan Maret 2022.

Impor nonmigas pada bulan Maret 2023 senilai US$17,57 miliar, mengalami kenaikan sebesar 30,05 persen dibandingkan dengan bulan Februari 2023. Namun, terjadi penurunan sebesar 4,86 persen jika dibandingkan dengan impor nonmigas pada bulan Maret 2022.

Peningkatan impor terbesar pada bulan Maret 2023 terjadi pada golongan barang nonmigas mesin/perlengkapan elektrik dan bagiannya, dengan nilai sebesar US$582,9 juta (29,45 persen). Sedangkan penurunan terbesar terjadi pada impor serealia sebesar US$87,6 juta (19,47 persen).

Tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar pada Januari hingga Maret 2023 adalah Tiongkok sebesar US$15,04 miliar (32,26 persen), Jepang sebesar US$4,25 miliar (9,12 persen), dan Thailand sebesar US$2,92 miliar (6,26 persen). Impor nonmigas dari negara-negara ASEAN mencapai US$8,07 miliar (17,31 persen), sementara dari Uni Eropa mencapai US$3,38 miliar (7,24 persen).

Berdasarkan golongan penggunaan barang, nilai impor pada Januari hingga Maret 2023 mengalami peningkatan pada golongan barang modal sebesar US$896,5 juta (10,50 persen) dan barang konsumsi sebesar US$125,5 juta (2,73 persen). Namun, terjadi penurunan pada impor bahan baku/penolong sebesar US$2.884,0 juta (6,60 persen).

Neraca perdagangan Indonesia pada bulan Maret 2023 mengalami surplus sebesar US$2,91 miliar, yang terutama berasal dari sektor nonmigas sebesar US$4,58 miliar. Namun, surplus tersebut tereduksi oleh defisit sektor migas sebesar US$1,67 miliar.

Peningkatan impor adalah tanda positif bagi ekonomi Indonesia. Ini menunjukkan bahwa permintaan terhadap barang impor meningkat, yang dapat membantu mendorong pertumbuhan ekonomi. Pemerintah sedang mengambil langkah-langkah untuk mendukung pertumbuhan impor, termasuk meningkatkan infrastruktur dan memberikan insentif bagi bisnis untuk mengimpor. Langkah-langkah ini diharapkan dapat membantu Indonesia mempertahankan momentum impor dalam beberapa bulan mendatang.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Subscribe

Popular

More like this
Related

Hari Gizi Nasional 2025: Upaya Membangun Generasi Sehat Melalui Gizi yang Optimal

Hari Gizi Nasional 2025 mengusung tema “Pilih Makanan Bergizi...

Perjanjian Belavezha: Awal dari Konflik Abadi antara Rusia dan Ukraina

Perjanjian Belavezha, pada 8 Desember 1991, mengakhiri Uni Soviet,...

23 Tahun Hari Internasional Pencegahan Eksploitasi Lingkungan dalam Perang dan Konflik

Mengungkap kisah Hari Internasional Pencegahan Eksploitasi Lingkungan dalam Perang...

Sejarah Hari Kesehatan Mental Sedunia

Jejak Sejarah Peringatan Hari Kesehatan Mental Sedunia: Dari Awalnya...