Menjadi pemilih yang kompeten adalah ungkapan yang menjelaskan tentang bagaimana cara mengantisipasi situasi ekonomi yang tak terduga, Roller Coaster.
aksiografi.com – Dalam perjalanan sejarahnya selama 35 tahun terakhir, perekonomian Amerika Serikat telah menjadi seperti roller coaster yang tak terduga. Tantangan ekonomi yang terus berubah mengajarkan kita betapa pentingnya memiliki pemahaman yang kompeten tentang ilmu ekonomi. Melalui peristiwa-peristiwa yang mempengaruhi perekonomian, kita dapat melihat betapa pentingnya menjadi pemilih yang kompeten.
Pada tahun 1973-1974, Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) berhasil meningkatkan harga minyak mentah hingga 400 persen. Secara bersamaan, peristiwa-peristiwa di pasar makanan dunia menyebabkan lonjakan harga hingga 25 persen. Dampaknya langsung terasa di Amerika Serikat, di mana harga-harga melambung dengan cepat. Resesi melanda pada tahun 1975, sebagian karena upaya pemerintah untuk mengatasi inflasi yang tak terkendali. Inflasi adalah peningkatan tingkat harga secara keseluruhan dalam perekonomian, sementara resesi adalah periode penurunan output dan meningkatnya pengangguran. Dalam prosesnya, jutaan orang kehilangan pekerjaan mereka.
Dari tahun 1979 hingga 1983, tantangan ekonomi ini berulang kali terjadi. Harga-harga melonjak dengan cepat, pemerintah bereaksi dengan kebijakan-kebijakan untuk menghentikan laju kenaikan harga, dan Amerika Serikat mengalami resesi yang bahkan lebih parah pada tahun 1982. Pada akhir tahun tersebut, tingkat pengangguran mencapai 10,8 persen. Di pertengahan tahun 1990, setelah hampir delapan tahun menikmati kinerja ekonomi yang kuat, Amerika Serikat menghadapi resesi berikutnya. Produk domestik bruto (GDP), ukuran total output perekonomian, menurun, dan pengangguran kembali meningkat dengan tajam. Pemilihan Bill Clinton pada akhir 1992 dipengaruhi oleh apa yang disebut sebagai “pemulihan pengangguran”.
Dari kuartal kedua tahun 1991 hingga awal milenium baru, perekonomian Amerika Serikat mengalami ekspansi terpanjang dalam sejarahnya. Lebih dari 24 juta pekerjaan baru tercipta, mengurangi tingkat pengangguran di bawah 4 persen pada akhir tahun 2000. Pasar saham mengalami booming yang spektakuler, dan kekhawatiran terbesar yang dihadapi perekonomian Amerika adalah bahwa segalanya berjalan terlalu baik. Pemilihan presiden tahun 2000 erat kaitannya dengan hasil yang tidak jelas hingga awal Desember. Pada pertengahan Desember, Presiden Terpilih George W. Bush dan penasihat ekonominya mulai mengkhawatirkan kemungkinan resesi yang akan terjadi pada tahun 2001. Pasar saham, yang mengalami kerugian di awal tahun 2000, jatuh selama tiga tahun berturut-turut, mengurangi kekayaan rumah tangga Amerika senilai triliunan dolar. Total jumlah pekerjaan turun hampir 2,7 juta.
Namun, pada akhir tahun 2002, perekonomian mulai tumbuh lagi secara perlahan, dan hingga akhir tahun 2005, hampir 3,5 juta pekerjaan baru tercipta. Perang di Irak dan ancaman terorisme internasional yang menyusul serangan 11 September 2001 meningkatkan pengeluaran militer Amerika Serikat secara substansial. Pada saat yang sama, pemotongan pajak atas usulan Presiden Bush dan mendapat persetujuan Kongres membawa defisit anggaran federal yang besar. Semua perkembangan ini menyoroti masalah potensial dari dua program besar pemerintah AS, yaitu Medicare dan Keamanan Sosial. Program-program kompleks ini, yang memberikan tunjangan kepada kaum lanjut usia dan orang-orang dengan cacat, diperkirakan akan memakan anggaran hampir $1 triliun pada tahun 2006. Reformasi Keamanan Sosial menjadi prioritas utama pemerintahan Bush pada tahun 2004.
Saat warga Amerika Serikat mendekati pemilihan umum 2008, persoalan penting akan sangat menentukan kinerja perekonomian dalam tahun-tahun sebelum pemilu. Apakah perekonomian akan terus tumbuh atau kembali terpeleset ke dalam resesi? Ataukah pengangguran akan meningkat atau malah menurun? Apakah inflasi akan kembali muncul setelah bertahun-tahun mengalami pertumbuhan harga yang moderat?
Dalam menghadapi pertanyaan-pertanyaan ini, penting bagi kita sebagai pemilih yang kompeten untuk memahami peran dan dampak ilmu ekonomi. Melalui pemahaman yang mendalam tentang dinamika ekonomi, kita dapat melihat melampaui retorika politik dan membuat keputusan yang lebih informan dan cerdas.