Impor bawang putih menjadi isu hangat. Betapa tidak, bawang putih yang diimpor dari Cina itu juga banyak terdapat di Indonesia.
aksiografi.com – Petani mengeluh dan protes karena saat panen tiba, harga turun. Di sisi lain, pemerintah melakukan impor dari luar negeri. Saat harga tinggi, petani mengimpor dari luar negeri.
Pemerintah pernah menugaskan Perum Bulog untuk mengimpor 100 ribu ton bawang putih dari China. Rencananya akan datang di bulan ini, April. Namun impor ini belum terlaksana karena Kementerian Perdagangan (Kemendag) belum mengeluarkan izin impor Bawang Putih.
“Kemendag tidak punya rencana mengimpor bawang dalam waktu dekat. Sebab stoknya dinyatakan masih cukup. Saya juga sudah meminta kepada para importir untuk membuka gudangnya untuk mengeluarkan stoknya. jadi saat ini bukan dalam kondisi emergency,” kata Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita saat berkunjung ke Karawang, Minggu sore (7/4/2019) sebagaimana dirilis detik.com.
Enggar mengunjungi Karawang untuk mengikuti acara partai NasDem. Enggar menuturkan, Kementerian Perdagangan dipastikan menolak rencana impor 100 ribu ton bawang putih dari China. Pembatalan impor itu juga karena Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) dan Ombudsman juga menolak rencana impor bawang tersebut.
“Jadi kita sesuai dengan menteri pertanian, saya ikutin betul. Sebab kasihan petani yang sudah menanam itu dari KPPU dan Ombudsman juga menyampaikan itu. Jadi Kita ikutin (tidak mengimpor bawang),” kata Enggar.
Pembatalan impor ini pun menjadi tanda tanya karena harga bawang putih di pasar tradisional terpantau meroket. Pembatalan ini tentu berimbas pada konsumen karena tidak ada upaya penurunan harga selain impor untuk mengimbangi harga pasaran lokal.