Ad
Home Aksi Bromo Tertutupi ‘Salju’, Fenomena Apa?

Bromo Tertutupi ‘Salju’, Fenomena Apa?

0
Ad
Ad

Gunung Bromo tertutupi ‘salju’ dampak dari Monsun Australia pada beberapa wilayah di Indonesia. Fenomena ini sering terjadi di musim kemarau ekstrem.

aksiografi.com – Indonesia memiliki ratusan baik gunung yang aktif maupun tidak aktif. Keindahan gunung-gunung ini dapat terlihat di musim-muism tertentu. Salah satunya Gunung Bromo yang sering mendapat perhatian para wisatawan baik dari mancanegara maupun dalam negeri.

Gunung Bromo tertutupi ‘salju’ dampak dari Monsun Australia pada beberapa wilayah di Indonesia. Bulan Juni hingga September 2019, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) di Jawa Timur akan mengalami fenomena langka, yaitu embun beku atau frost.

Embun ini adalah embun upas yang menyerupai salju. Di waktu-waktu itu hawa dingin dan pemandangan pegunungan yang terselimuti embun menyerupai salju sangat indah dipandang namun berdampak bagi tanaman.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) bahwa fenomena ini bakal berlangsung hingga September 2019. Fenomena ini sebenarnya cukup sering terjadi dan biasanya saat dini hari dan pagi hari sebelum terkena panas terik matahari.

Namun tahun ini, kawasan yang terdampak embun upas cukup luas. “Tidak hanya pada tumbuhan, embun salju ini juga menempel di lautan pasir Gunung Bromo, juga di Cemorolawang, Ranupani, Ranu Kumbolo dan Penanjakan,” kata Syarif Hidayat. Kepala Sub Bagian Data Evaluasi Laporan dan Humas TNBTS ini juga menyampaikan bahwa sebenarnya fenomena ini bisa diramalkan sebagaimana dilansir oleh viva. co.id.

Sumber foto: viva.co.id

Yang jelas fenomena ini muncul di saat musim kemarau ekstrem sehingga wilayah yang terkena dampak akan mengalami cuaca dinging ekstrem. Deputi Bidang Meteorologi BMKG Mulyono R. Prabowo menyebut fenomena ini akibat aliran massa udara dingin dan kering dari Australia dengan aliran monsun dingin.

Selama periode 1 -24 Juni 2019, Bromo sudah dikunjungi lebih 84 ribu wisatawan, jika dibandingkan bulan sebelumnya hanya sebanyak 53.868 orang saja. Fenomena ini tidak hanya terjadi di Gunung Bromo yang tertutupi ‘salju’. Kejadian ini juga terjadi di Dieng dan kawasan Gunung Semeru atau daerah dataran tinggi dengan ketinggian mencapai 2.000 dpl.

Para pengunjung dihimbau waspada dalam kondisi ekstrem seperti ini. Mereka dianjurkan membawa jaket dan sarung tangan yang lebih tebal serta peralatan-peralatan lain yang dibutuhkan dengan kondisi seperti itu.

Ad

Exit mobile version