Bank Indonesia (BI) diperingati hari jadi setiap 5 Juli. Namun peringatan itu bukan sebagai hari berdirinya BI. Penetapan BI berdasarkan undan-undang tanggal 1 Juli 1953 yang menasionalisasi De Javasche Bank (DJB) menjadi Bank Indonesia.
aksiografi.com – Penetapan Hari BI pada 5 Juli berkaitan dengan keluarnya undang-undang darurat mengenai pendirian Bank Nasional Indonesia (BNI) pada 5 Juli 1946. Pendirian BNI ini didahului dengan pembentukan “Jajasan Poesat Bank Indonesia” (Yayasan Bank Indonesia) pada 19 Oktober 1945.
Melalui Peraturan Pemerintah Nomor 2 tahun 1946 tertanggal 5 Juli 1946 yayasan itu dilebur menjadi Bank Negara Indonesia. Pemerintah RI ingin menjadikan BNI sebagai bank sirkulasi atau bank sentral.
Keinginan itu terhambat dengan adanya situasi darurat perang, Agresi Militer Belanda II pada 18 Desember 1948 kembali menghidupkan De Javasche Bank. BNI belum mendapatkan pengakuan dari negara-negara lain sebagai bank sentral.
Agresi militer itu memicu Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta sebagai ibu kota RI masa itu. Atas desakan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan dunia internasional membuat Belanda terpaksa bersedia menggelar Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag.
Pada 2 November 1949, terjadi kesepakatan KMB. Salah satu penetapan KMB yaitu menjadikan De Javasche Bank menjadi bank sentral RI. Tanggal 10 April 1953, parlemen menyetujui usulan nasionalisasi De Javasche Bank. Tanggal 10 April 1953 Presiden Soekarno menerbitkan surat keputusan tentang peresmian BI sebagai bank sirkulasi atau Bank Sentral Indonesia. Keputusan itu mulai berlaku sejak 1 Juli 1953. Sementara Bank Negara Indonesia tetap berdiri sendiri sebagai bank sirkulasi hingga saat ini.
Penulis oleh: Suharni Yusuf Penyunting oleh: Gusti Zainal
 pada 5 Juli 1945){kind=link}